Jumat, 15 Juli 2011

SIN LAUNDRY [2]

‘RITUAL RUWAHAN’ dan ‘SIN LAUNDRY’ adalah satu paket . Kalau boleh saya analogikan secara sederhana, anggap saja ‘RITUAL RUWAHAN’ sebagai the washing machine-nya. Sementara, uba rampe mulai dari snack, aneka minuman, rokok, sampai kemewahan prasmanan yang menelan banyak biaya itu anggap saja sebagai ‘detergent’-nya (maaf tidak boleh menyebut merek, karena itu bid’ah ekonomi).

The washing machine bisa berjalan dengan lancar kalau tombol atau knop itu sudah ditekan dengan komat-kamit ratusan bibir–bibir jamaah majlis Ruwahan mulai melantunkan beberapa bait doa. Satu paket doa berjumpalitan membentuk satu kesatuan paduan suara orchestra bernama puja-puji Tahlil.

Sampai di sini, kira-kira ada pertanyaan. Any Question ? 

Sebuah koor yang sama dan serentak membunyikan satu kata: AMIN.

Itulah detik terakhir pengesahan SIN LAUNDRY, pencucian dosa, berakhir sudah. Agar lebih syah dan benar menurut kaidah dan hukum ‘RITUAL RUWAHAN’, maka sebuah amplop berisi sejumlah uang — minimal Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) atau boleh lebih — haruslah dipersiapkan.

Seorang utusan dari sang tuan rumah dengan lampah ndodok — kurang lebih formasinya seperti suster ngesot , mendekati sang imam. Amplop ditangan sang utusan berpindah tangan ke tangan sang imam. Perpindahan amplop dari dua orang berbeda kepentingan dan berbeda profesi itu bergerak begitu cepat. Seperti tangan Dedy Corbuiser yang sangat lihai bermain sulap.

Sang iman mengangguk pelan. Sebuah body language yang mengisyaratkan bahwa sebuah perhelatan dan perjamuan agung atas nama SIN LAUNDRY, pencucian dosa itu segera akan berakhir.

The Closing Address segera disampaikan sang imam, yang kurang lebih bunyinya seperti ini.

Mugi-mugi kanti sedekahan, nyuwun inggih, wontenipun acara Ruwahan menika, 
pahala lan ganjaranipun dipun kentun lan ditujukaken 
dateng para arwah leluhur ingkang sampun sumare ing alam kelanggengan.
Amin


Translate into bahasa Indoneisa, kira-kira bunyinya menjadi seperti ini:

Semoga dengan sedekah yang ada dalam cara Ruwahan ini,
pahala dan ganjaran-nya ditujukan kepada arwah 
para leluhur yang sudah mendahului kita.
Amin

Menonton acara ‘RITUAL RUWAHAN’ yang ultimate goal-nya tidak lain dan tidak bukan adalah SIN LAUNDRY, sebentuk pencucian dosa terhadap nenek, kakek, buyut, dan para leluhur yang sudah berkalang tanah itu, mengingatkan saya akan sebuah ayat berikut ini:

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. 
Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, 
semua itu akan dimintai pertanggungjawaban” (QS-17:36)

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar